Monday, August 6, 2012

About The Thing =)


hello buddy!


Ada banyak hal yang terjadi bulan yang lalu, beberapa adalah peristiwa buruk dan beberapa lagi adalah peristiwa yang cukup melegakan. Dari postingan2 saya sebelumnya, tentu kalian sudah dapat menerka bahwa ada sesuatu yang begitu saya harapkan. Ya, hanya satu hal tersebut, lulus di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) lewat jalur SNMPTN. Saya begitu banyak berharap agar mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Tapi, Tuhan belum mengizinkan. Saya kecewa, marah, kesal dan berduka bukan main. Dulu, sebelum SNMPTN bahkan sebelum intensif dimulai, saya sudah memiliki target untuk kuliah di PTN di Bandung, tentu saja dengan jurusan yang saya senangi. Singkat kata, “Pokoknya saya harus kuliah di Jawa.” Karena itu saya memilih salah satu PTN di UNPAD, Bandung . Sedangkan pilihan saya di Medan, Sumatera hanya USU dengan jurusan yang pg  dan peminatnya paling tinggi. Sudah bisa ditebaklah jurusan tersebut apa. Jika jatuh terpeleset  itu sakit dan memalukan, maka keadaan seperti ini  saya deskripsikan bagai jatuh terpeleset.  
                Saya agak menyesal karena kemarin2 saya tidak daftar simak ui. Kalau saja saya daftar dan ikuti ujiannya, maka saya akan punya peluang untuk masuk di PTN. Karena, sudah banyak ujian yang terlewatkan (SIMAK, PLN dll ) oleh saya yang hanya berharap di SNMPTN, maka saya memutuskan untuk mengikuti ujian yang memungkinkan saya masuk ke perguruan tinggi negeri dengan biaya yang masih bisa dijangkau.
                Di antaranya saya mengikuti UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri) dan UMB. Pada kedua ujian tersebut saya memilih program reguler yang biayanya sama seperti SNMPTN tertulis. Pada UMPN, saya pilih kelas reguler pagi yang biaya keteknikannya sekitar Rp.800-an/semester. Pada UMB, saya pilih program reguler juga yang biayanya sekitar Rp. 1 jt-an/semester. Namun masing2 program reguler tantangannya lebih berat sebab yang diambil hanya sekitar  15 orang (UMPN) dan sekitar 20 orang (UMB). Ditambah lagi, pada UMB pilihan jurusannya terbatas untuk program reguler. Jurusan yang diminati seperti FK, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen hanya ada untuk program Mandiri. Saya sendiri sempat kecewa juga, apakah orang2 kaya saja yang bisa sekolah?  Kasihan kan tes masuknya ketat banget untuk program reguler yang diterima sedikit, tapi di program Mandiri daya tampung segudang. O ya, Sebelumnya saya juga mengikuti SMUP-UNPAD, lagi2 karena begitu inginnya saya kuliah di universitas tersebut, saya memilih jurusan HI dan Akuntansi/Ekonomi kalau tidak salah dengan uang sumbangan yang paling minim. Namun saya tidak lulus di SMUP-UNPAD dan tidak ada satupun teman2 saya di sekolah yang mencoba jurusan tersebut lulus. Kata sebagian teman2 saya kalau mengambil jurusan dimana peminat tidak begitu bejibun seperti, Ilmu Pemerintahan, Administrasi, Komunikasi, dll yang daya tampungnya lumayan besar, peluangnnya lebih besar. Kata teman2 saya yang lain itu di urutkan dari nilai uang sumbangan terbesar. Entahlah... Saya memilih HI dan Akuntansi karena sesuai persetujuan orangtua saya, kalau uang sumbangannya sudah besar, maka ambil saja jurusan yang bagus+bonafit. Toh juga kan udah bayar mahal paling minim Rp. 35 jt.
                Nah, kemudian hasil dari UMPN pun keluar dan saya lulus (Puji Tuhan!). Saya diterima di Teknik Elektonika (Pagi) di Politeknik Medan. Ternyata saya salah jurusan, semula saya pikir Teknik Elektro itu ya Teknik Elektonika. Ternyata Elektro berbeda dengan Elektronika. Kalau Elektro, arus kuat dan yang berhubungan dengan listrik, nah ini jurusan yang bisa kerja di PLN, lowongannya banyak. Kalau Elektronika, arus lemah dan berhubungan dengan perangkat elektronik seperti komputer, TV, radio, dll, nah jurusan ini juga bagus dan lebih memungkinkan untuk berwirausaha. Namun walau bagaimanapun, kedua jurusan yang ada di Politeknik Negri Medan (Polmed) ini tetap saja D3, bukan S1. Jadi kalau saya berencana mengambil S1 harus eksistensi dulu (ujian lagi loh).   Beberapa minggu setelah pengumuman UMPN, hasil dari UMB sudah ada di internet. Lagi lagi saya lulus (Puji Tuhan!) di FISIP-Administrasi Negara Reguler USU.  Jadi saya sudah memutuskan untuk kuliah di USU mengambil jurusan Ad. Negara S1. Kebetulan kakak sepupu saya,  alumni  dari Administrasi Negar USU dan setahun setelah kelulusannya ia langsung lulus seleksi CPNS.  Sebenarnya sih masalah pekerjaan itu tergantung pribadinya masing2, “emas akan tetap emas walaupun di lumpur.” Begitu juga kita, mau sekolah/kuliah dimana pun entah itu di PTN/PTS/PTK/Politeknik/akademi, semuanya tergantung orangnya. Seperti kata bapak saya, “banyak insyiur di ITB yang pengangguran.” Banyak lulusan S3 yang mengantri kerja. Maka manfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Bekerja dan berdoalah agar memperoleh kebaikan dalam hidup. =)

“The thing that we expected, sometimes doesn’t come true. We do not understand why and we will never understand. Because we do plan, but God decides. One thing you have to know is everything is beautiful in its time.”

0 comments:

Post a Comment

I'd love to have your comments here!