Wednesday, October 16, 2013

Decision: Pick up what you like most!

0 comments


I 'm sure you 'd rather pick your options than prescribed by others . But , believe me selecting it is not easy . If you are faced with option A and option B.

A : An old saloon car given by your lovely parents. This is a car they bought after retiring , which 15 years ago you  really wanted.

B : A new car Mazda - Metro XVI gifted by your company that you achieve for your hardwork. This is a dream car of your family (husband/wife/children).


            If you are required to choose one of the options A or B , which one do you choose ?
Choosing either A or B is good , it depends on the value you put on your choice. In other words , it depends on your tastes (which one you like ) .

            Thus something happened to me, you can not judge me based on the option I took. Because who will live in it is myself. I must have been thinking about it carefully, so I decided . Opportunity from an option which is not taken when I selected the other option will be gone , but will never be useless. Let the opportunity gone for something better!

Fighting,
Egritha

It's Him, not me

0 comments


Adalah kebahagiaan yang tiada taranya bila ku sadari bahwa aku bangun setiap pagi, bernafas, dan dalam kondisi yang sehat. Bahkan ucapan terimakasih padaNya pun tidak mampu mewakili rasa syukurku.
            Suatu kali aku berpikir mengapa aku sekolah dan kuliah, mengapa aku berprestasi, dan mengapa harus memiliki pekerjaan, harus memiliki uang dan prestise, menghormati orang lain, menabung untuk masa depan, dan melakukan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Jawabanku adalah agar aku mampu hidup. Hidup secara lahiriah. Hidup  dengan baik di dunia fana karena kebaikan-kebaikan yang ku perbuat. Tapi, pada akhirnya aku juga akan meninggalkan dunia sebab tak ada yang kekal disini, di dunia. Hidup seperti itu bukanlah yang aku harapkan.(Ayub 1:21) Aku dilahirkan tanpa apa-apa, dan aku akan mati tanpa apa-apa juga. TUHAN telah memberikan dan TUHAN pula telah mengambil. Terpujilah nama-Nya!"       
            Merenung mengenai tujuanku di dunia ini membuatku tersadar apa yang menjadi fokus utamaku. Tentulah Dia. Karena Dia yang menciptakan aku, memelihara aku dan menjagai aku. Memuliakan namaNya adalah tujuanku. Aku lahir, besar, belajar, bersekolah, kuliah, berprestasi, berprofesi adalah untuk memuliakan namaNya, Yesus. (Mazmur 86:12) "Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan namaMu untuk selama-lamanya." Bukan supaya aku mencapai kesempurnaan dalam diriku, tetapi agar sempurnalah perbuatan tangan Yesus dalam diriku. Sebab bukan karena semua kebajikan yang telah ku perbuat maka aku bisa menuju Dia, tetapi karena Ia sendiri yang datang menyelamatkan jiwaku.
            Setiap pagi begitu bangun dari tidur, aku melipat tangan dan berbisik pada Yesus dalam doaku supaya Ia bekerja dalam setiap aktivitasku. Yang ku mengerti kemudian, bahwa ini yang menjadi kekuatanku. Tak lain adalah Tuhan Yesus.
            “Aku milikNya dan aku membutuhkanNya”
            Bila aku mengingat bahwa aku kepunyaanNya, maka bersukacitalah hatiku. (Roma 8:28) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”


Egritha