Sunday, August 26, 2012

Wishes

0 comments
I wish everyone who writes his/her wishes in a paper, they will cross out it soon and the writing is not just a writing, because... all wishes come true... Just believe!

Saturday, August 25, 2012

S-H-E

0 comments

She is still the way she is. Crazy.
All that stupid talks and ignorance, have not changed yet. And I like it. I do not know. For me, it was what it is, she does not have to pretend and be the other. I love her madness. She can eliminate the look on the faces of others grief. It does not matter if people say it's ridiculous. They just never enjoyed everything and get used to the rigid life. Keep being you! =)

Monday, August 20, 2012

I am a GIRL

0 comments

"I am a girl; of course I have a built- in miss- o- meter."

HESITATION

0 comments



Apparently there are many.
Not just me.Not just you. Not just him or her. There are many. 
Everyone is confused by their future? How they live their lives in the future or how they live well off?
Parents become the wind where they are able to play direction.
No. They will never be a litle wrong.
No. Instead of they do not know the way. 
Their  heart is  a faithful guide. 
But they doubted it. 
Now the time has become the deciding of what we should do and what we should not we do.

With Cousins

0 comments
hello buddy!

Here I am posting some photos of my cousin which taken about 2 weeks ago. They are Reinhold Simanjuntak and Anggi Simanjuntak. Both are study in elementary school now.
Here they are:














APU scholarship

0 comments
Hello Buddy!
                Ketika saya sedang beres-beres rak buku, saya mendapati ada berrkas yang masih disampuli dengan amplop pos putih. Telah disobek bagian atasnya, namun masih lengkap dengan bukti pengiriman dari Chetox Jakarta. Berkas tersebut adalah Formulir dan Panduan Beasiswa APU (Asia Pasific University).
                Dulu saya sangat terobsesi untuk belajar di luar negeri (sampai sekarang sih!). Dan Jepang merupakan salah satu dari target saya untuk menuntut ilmu. Sewaktu kelas XII awal semester VI, saya dihubungi oleh panitia APU dan dimintai alamat untuk pengiriman berkas beasiswa karena dulu saya pernah mendaftarkan email di salah satu website beasiswa tsbt. Ternyata setelah saya cek, beasiswa ini berupa beasiswa persenan. Jadi tergantung jenis beasiswa, untuk mengetahui biaya yang masih harus dibayar. Misalnya, beasiswa 1: 50%  bebas dari biaya kuliah dan seterusnya. Ada beasiswa FULL tapi tetap saja mahasiswa menanggung sendiri biaya transport dan kehidupan di Jepang. Proses seleksi hanya seleksi berkas nilai rapor, prestasi dan keaktifan berorganisasi (dinilai dari piagam dan sertifikat).  Dulu saya ragu untuk appy karena dana yang belum siap. Tapi ternyata setelah browsing, banyak mahasiswa luar negeri  di Jepang yang bersekolah dengan beasiswa parsial dan sebagian lagi ditanggung oleh mereka sendiri. Mereka tidak kaya loh, trus bagaimana mereka membayar uang kuliahnya? Nah ternyata lagi, mereka bukan hanya belajar disana. Mereka bekerja paruh waktu, ada yang kerja di restoran, cafe, toko dsb. Jadi merekabisa mencukupi kebutuhan sehari hari disana. Setelah di APU, ada banyak beasiswa yang ditawarkan baik secara internal maupun eksternal. Ada banyak!
                Untuk anda yang berencana mendaratkan kaki di Jepang, boleh juga mengikuti beasiswa ini. Usahakan agar dapat 100% beasiswa full, setelah itu anda tinggal mencari sponsor/program beasiswa lain yang mau membiayai biaya kseseharian anda. Kalaupun tidak dapat pada akhirnya, bisa ditinggalkan. Tapi ada baiknya mencoba lebih dulu! Ganbatte kudasai^^




Sebuah pengalaman lucu saya sewaktu saya beritahu beasiswa ini pada teman saya Janrico. Keesokan harinya, ia menemui saya.
Janrico: “Grith!”
Saya     : “Iya, apa Jan?”
Janrico: “Aku udah tahu info tentang A(baca: a) P(baca:p) U(baca:u) itu!!!
Saya    : “Haah? Mana gitu bacanya!”
Janrico:”Oh, sori salah ya. Iya, maksudku aku udah tahu info A(baca: ei) P(baca:pi) U (baca:yu) itu!!!
Saya    :”Ah, mana gitu bacanya!”
Janrico:”Jadi gimananya?”
Saya    :”APU(baca: apu).”
Janrico: (Mukul mukul saya)

Dia berusaha terlihat keren, modern dan up to date di depan saya tapi saya malah bersikap kampungan yang membuat dia melongo dan tertawa. Haha :D
FYI, He used to got the champion at school and now he is studying Mining and Petroleum Oil in ITB. And he is close enough to me and I am thankful for being his friend.

Happy Eid Mubarak!


hello buddy!

I know it is a bit late for saying this, but still, "HAPPY EID MUBARAK!" to you guys who celebrate it. :)
Wish all of the things going better and better and you all in excelent condition!

:)

Monbukagakusho Scholarship

13 comments

Halo Buddy,
                Sesuai dengan judul postingan saya kali ini, saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya dalam mengikuti beasiswa Monbukagakusho atau yang biasa disebut beasiswa Monbusho.
                 Sebelumnya saya informasikan beasiswa Monbukagakusho adalah beasiswa yang dibiayai secara penuh oleh pemerintah Jepang, baik uang kuliah, transpor pp Indo-Jepang/Jepang-Indo, penginapan serta uang saku perbulannya (ps: nominal uang saku tidak pernah stabil dan kemungkinan menurun setiap tahunnya). Intinya, kita belajar di Negeri Samurai ini hanya bermodalkan kemampuan intelektual. Nah, beasiswa ini diadakan setiap tahunnya di setiap negara termasuk Indonesia. Ada 3 macam program beasiswanya yaitu S1, D3 dan D2. Untuk dapat memperolehnya, diwajibkan pada setiap peserta mengikuti 3 tahapan. Beberapa tahapannya yaitu:

1. Tahap Seleksi Berkas
                Pada tahap ini, peserta harus mengirim berkas-berkas yang dibutuhkan oleh panitia penyeleksi. Diantaranya: nilai rapor semester VI dan Ijazah dengan syarat nilai rata-rata keduanya minimal 8,4 untuk program S1, untuk D3 dan D2 nilai yang diminta lebih rendah.  Peserta juga harus mengisi formulir pendaftaran dengan benar dan jujur. Lalu dikirimkan ke kantor kedutaan terdekat dimana anda bersedia mengikuti ujian di kota yang telah ditentukan apabila terpilih. J

2. Tahap Seleksi Tulis
                Saya rasa mayoritas peserta Mombusho menilai bahwa tahap ini adalah bagian tersulitnya. Karena pada tahap ini dari ratusan peserta dari masing masing kota akan diambil sekitar 20-an orang. Maka yang lolos pada tahap ini adalah mereka yang benar-benar telah memiliki persiapan matang. Ujian yang diujikan adalah mata pelajaran sesuai bidang studi yang kita ambil. Misalnya, anda mengambil jurusan kedokteran, maka anda harus berlatih soal Math, English, Bio. Jika anda mengambil jurusan Teknik Sipil, selamat menghadapi Physics (Ps: semua soal diujikan dalam bahasa inggris). Semakin tinggi jenjang pendidikan yang anda ambil, semakin tinggi pula tingkat kesulitan soal tersebut. Misalnya saja, soal yang diujikan pada program S1 lebih sulit diselesaikan daripada D3. Bahkan, ada soal Math program S1 yang materinya baru dipelajari pada saat kuliah nanti. Jadi segera persiapkan dengan matang. J

3.  Tahap Wawancara
                Apabila telah masuk pada tahap akhir ini, anda tidak perlu membolak balik buku lagi. Karena pada tahap ini, anda hanya perlu mempersiapkan mental dan fisik agar kelihatan fresh dihadapan pewawancara. Saya rasa sesuai pengalaman-pengalaman alumni yang lulus Monbusho, tahap ini tidak begitu mencekam. Persiapkan saja diri dan yakinkan pewawancara bahwa anda adalah orang yang mereka cari (ps: jangan menjawab pertanyaan berbelit-belit). O ya, setelah sampai di stage akhir ini, anda akan segera disibukkan dengan dokumen-dokumen dalam bahasa Inggris yang diminta Kedutaan. Karena itu, jangan mau lengah, justru mereka yang mempersiapkan segala sesuatunya sedetail mungkin akan direkrut. J

Baiklah, demikian yang tertera diatas adalah kurang lebih  informasi mengenai beasiswa Mobusho.
Tahun ini, 2012, saya sendiri ikut applied pada program S1. Persiapan saya belum begitu matang karena, sepenuhnya  saya fokuskan untuk SNMPTN. Anehnya, saya justru beharap lebih di Monbusho daripada PTN. Ketika bapak saya ngomong, “Kalau di Bandung, sekali setahunlah pulang ya Boru.” Saya malah berperasaan tidak enak, saya pikir saya akan homesick bila saya kuliah di Jawa. Namun ketika bapak saya tiba-tiba bilang, “Di Jepang nanti, tamatlah baru bisa pulang.” Saya dengan cepat menjawab, “Iya Pak, gak papa. Malah aku gak rindu pulang disana nanti.” Aneh ya?
                Waktu itu saya mengikuti ujian Monbusho bertepatan dengan tanggal jadwal pendaftaran ulang mahasiswa SNMPTN tulis di sebagian besar PTN, tanggal 16 Juli. Saat itu saya langsung berpikir, “Mungkinkah Tuhan ingin saya lulus di Jepang daripada lulus di universitas negeri Indonesia?” Haha... Pikiran yang aneh karena saat itu kondisi mental saya dalam ujian memang tidak baik. Dalam waktu 3 hari mempersiapkan diri setelah dipanggil Konsulat, saya menjawab soal dengan persiapan seadanya. Menururut saya, waktu itu Mtk nya tidak terlalu bermasalah, ada 10 soal dalam bahasa Inggris yang diantaranya berupa aljabar sederhana, pertidaksamaan, lingkaran, geometri, dll. Soal tes Bahasa Inggrisnya yang cukup sulit. Saya dihadapkan dengan 50 soal lebih mungkin ya, berupa pencocokan kata yang bersinonim, pemilihan kalimat yang salah dan teks panjang. Harus banyak banyak berlatih vocab sebenarnya.
                Dari ratusan peserta di Medan hanya 2 orang kemarin yang lulus tes tahap II program S1, kebanyakan dari Jakarta. Mungkin lokasi ujian mempengaruhi kuota diterimanya calon mahasiswa, sebab Jakarta sebagai lokasi Kedutaan Jepang paling banyak terpilih pesertanya. Jadi kalau mau peluang lebih, ujianlah di Jakarta hehe. Tapi semua tergantung pada persiapan anda juga! Secara pribadi saya bersyukur bahwa diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mendapatkan pengalaman hebat (Jadi saya tahu bagaimana medan tempurnya). Tahun lalu 2011, kakak saya mengikutinya dan dia tidak hadir pada tahap II karena sedang daftar ulang di PTN nya. Maka tahun 2012 ini, kami telah sama-sama mengikutinya lagi dan sama sama ujian. Toh juga saya ditempatkan Tuhan di PTN Indonesia tanpa perlu khawatir jadwal daftar ulang berkenaan dengan ujian Monbusho, haha.
                Maka bila berminat dari sekarang persiapkanlah khususnya bagi pelajar kelas XII yang akan tamat di tahun 2013. Dan apabila anda bertanya, apakah saya akan mengikuti beasiswa ini tahun depan? Hm, maka saya akan menjawab, “Of course (if I am not busy with my duty in univ). Who wants to lose another chance?” See you in the next chance J Ganbatte kudasai ^^

Monday, August 6, 2012

About The Thing =)

0 comments
hello buddy!


Ada banyak hal yang terjadi bulan yang lalu, beberapa adalah peristiwa buruk dan beberapa lagi adalah peristiwa yang cukup melegakan. Dari postingan2 saya sebelumnya, tentu kalian sudah dapat menerka bahwa ada sesuatu yang begitu saya harapkan. Ya, hanya satu hal tersebut, lulus di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) lewat jalur SNMPTN. Saya begitu banyak berharap agar mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Tapi, Tuhan belum mengizinkan. Saya kecewa, marah, kesal dan berduka bukan main. Dulu, sebelum SNMPTN bahkan sebelum intensif dimulai, saya sudah memiliki target untuk kuliah di PTN di Bandung, tentu saja dengan jurusan yang saya senangi. Singkat kata, “Pokoknya saya harus kuliah di Jawa.” Karena itu saya memilih salah satu PTN di UNPAD, Bandung . Sedangkan pilihan saya di Medan, Sumatera hanya USU dengan jurusan yang pg  dan peminatnya paling tinggi. Sudah bisa ditebaklah jurusan tersebut apa. Jika jatuh terpeleset  itu sakit dan memalukan, maka keadaan seperti ini  saya deskripsikan bagai jatuh terpeleset.  
                Saya agak menyesal karena kemarin2 saya tidak daftar simak ui. Kalau saja saya daftar dan ikuti ujiannya, maka saya akan punya peluang untuk masuk di PTN. Karena, sudah banyak ujian yang terlewatkan (SIMAK, PLN dll ) oleh saya yang hanya berharap di SNMPTN, maka saya memutuskan untuk mengikuti ujian yang memungkinkan saya masuk ke perguruan tinggi negeri dengan biaya yang masih bisa dijangkau.
                Di antaranya saya mengikuti UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri) dan UMB. Pada kedua ujian tersebut saya memilih program reguler yang biayanya sama seperti SNMPTN tertulis. Pada UMPN, saya pilih kelas reguler pagi yang biaya keteknikannya sekitar Rp.800-an/semester. Pada UMB, saya pilih program reguler juga yang biayanya sekitar Rp. 1 jt-an/semester. Namun masing2 program reguler tantangannya lebih berat sebab yang diambil hanya sekitar  15 orang (UMPN) dan sekitar 20 orang (UMB). Ditambah lagi, pada UMB pilihan jurusannya terbatas untuk program reguler. Jurusan yang diminati seperti FK, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen hanya ada untuk program Mandiri. Saya sendiri sempat kecewa juga, apakah orang2 kaya saja yang bisa sekolah?  Kasihan kan tes masuknya ketat banget untuk program reguler yang diterima sedikit, tapi di program Mandiri daya tampung segudang. O ya, Sebelumnya saya juga mengikuti SMUP-UNPAD, lagi2 karena begitu inginnya saya kuliah di universitas tersebut, saya memilih jurusan HI dan Akuntansi/Ekonomi kalau tidak salah dengan uang sumbangan yang paling minim. Namun saya tidak lulus di SMUP-UNPAD dan tidak ada satupun teman2 saya di sekolah yang mencoba jurusan tersebut lulus. Kata sebagian teman2 saya kalau mengambil jurusan dimana peminat tidak begitu bejibun seperti, Ilmu Pemerintahan, Administrasi, Komunikasi, dll yang daya tampungnya lumayan besar, peluangnnya lebih besar. Kata teman2 saya yang lain itu di urutkan dari nilai uang sumbangan terbesar. Entahlah... Saya memilih HI dan Akuntansi karena sesuai persetujuan orangtua saya, kalau uang sumbangannya sudah besar, maka ambil saja jurusan yang bagus+bonafit. Toh juga kan udah bayar mahal paling minim Rp. 35 jt.
                Nah, kemudian hasil dari UMPN pun keluar dan saya lulus (Puji Tuhan!). Saya diterima di Teknik Elektonika (Pagi) di Politeknik Medan. Ternyata saya salah jurusan, semula saya pikir Teknik Elektro itu ya Teknik Elektonika. Ternyata Elektro berbeda dengan Elektronika. Kalau Elektro, arus kuat dan yang berhubungan dengan listrik, nah ini jurusan yang bisa kerja di PLN, lowongannya banyak. Kalau Elektronika, arus lemah dan berhubungan dengan perangkat elektronik seperti komputer, TV, radio, dll, nah jurusan ini juga bagus dan lebih memungkinkan untuk berwirausaha. Namun walau bagaimanapun, kedua jurusan yang ada di Politeknik Negri Medan (Polmed) ini tetap saja D3, bukan S1. Jadi kalau saya berencana mengambil S1 harus eksistensi dulu (ujian lagi loh).   Beberapa minggu setelah pengumuman UMPN, hasil dari UMB sudah ada di internet. Lagi lagi saya lulus (Puji Tuhan!) di FISIP-Administrasi Negara Reguler USU.  Jadi saya sudah memutuskan untuk kuliah di USU mengambil jurusan Ad. Negara S1. Kebetulan kakak sepupu saya,  alumni  dari Administrasi Negar USU dan setahun setelah kelulusannya ia langsung lulus seleksi CPNS.  Sebenarnya sih masalah pekerjaan itu tergantung pribadinya masing2, “emas akan tetap emas walaupun di lumpur.” Begitu juga kita, mau sekolah/kuliah dimana pun entah itu di PTN/PTS/PTK/Politeknik/akademi, semuanya tergantung orangnya. Seperti kata bapak saya, “banyak insyiur di ITB yang pengangguran.” Banyak lulusan S3 yang mengantri kerja. Maka manfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Bekerja dan berdoalah agar memperoleh kebaikan dalam hidup. =)

“The thing that we expected, sometimes doesn’t come true. We do not understand why and we will never understand. Because we do plan, but God decides. One thing you have to know is everything is beautiful in its time.”