Adalah kebahagiaan yang
tiada taranya bila ku sadari bahwa aku bangun setiap pagi, bernafas, dan dalam
kondisi yang sehat. Bahkan ucapan terimakasih padaNya pun tidak mampu mewakili
rasa syukurku.
Suatu kali aku berpikir mengapa aku sekolah dan kuliah,
mengapa aku berprestasi, dan mengapa harus memiliki pekerjaan, harus memiliki
uang dan prestise, menghormati orang lain, menabung untuk masa depan, dan
melakukan perbuatan-perbuatan baik lainnya. Jawabanku adalah agar aku mampu
hidup. Hidup secara lahiriah. Hidup dengan baik di dunia fana karena
kebaikan-kebaikan yang ku perbuat. Tapi, pada akhirnya aku juga akan
meninggalkan dunia sebab tak ada yang kekal disini, di dunia. Hidup seperti itu
bukanlah yang aku harapkan.(Ayub 1:21) “Aku
dilahirkan tanpa apa-apa, dan aku akan mati tanpa apa-apa juga. TUHAN telah
memberikan dan TUHAN pula telah mengambil. Terpujilah nama-Nya!"
Merenung mengenai tujuanku di dunia ini membuatku
tersadar apa yang menjadi fokus utamaku. Tentulah Dia. Karena Dia yang
menciptakan aku, memelihara aku dan menjagai aku. Memuliakan namaNya adalah
tujuanku. Aku lahir, besar, belajar, bersekolah, kuliah, berprestasi,
berprofesi adalah untuk memuliakan namaNya, Yesus. (Mazmur 86:12) "Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya
Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan namaMu untuk selama-lamanya." Bukan supaya aku
mencapai kesempurnaan dalam diriku, tetapi agar sempurnalah perbuatan tangan
Yesus dalam diriku. Sebab bukan karena semua kebajikan yang telah ku perbuat
maka aku bisa menuju Dia, tetapi karena Ia sendiri yang datang menyelamatkan
jiwaku.
Setiap pagi begitu bangun dari tidur, aku melipat tangan
dan berbisik pada Yesus dalam doaku supaya Ia bekerja dalam setiap aktivitasku.
Yang ku mengerti kemudian, bahwa ini yang menjadi kekuatanku. Tak lain adalah Tuhan
Yesus.
“Aku milikNya dan aku membutuhkanNya”
Bila aku mengingat bahwa aku kepunyaanNya, maka bersukacitalah hatiku. (Roma 8:28) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Egritha
Bila aku mengingat bahwa aku kepunyaanNya, maka bersukacitalah hatiku. (Roma 8:28) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Egritha
0 comments:
Post a Comment
I'd love to have your comments here!